Outbound Management Training adalah metode pelatihan untuk meningkatkan performa organisasi melalui pembelajaran dan pengalaman. Program-program yang diadakan seringkali mengacu kepada pelatihan melalui petualangan dan pengembangan manajemen outdoor (di luar kelas).
Program-program ini pada umumnya berkisar pada aktifitas atau kegiatan yang di-design untuk meningkatkan aspek-aspek seperti: leadership, communication skills, planning, change management, delegation, teamwork, dan motivation.
Para partisipan biasanya dibagi dalam beberapa team dan di beri tugas atau aktifitas yang dibatasi dalam waktu tertentu. Prestasi dan performa selama aktifitas ini akan di-review dalam grup diskusi untuk mengidentifikasi perilaku yang dapat meningkatkan performa, menurunkan performa, atau bahkan mengarah kepada kegagalan.
Strategi telah diformulasikan sebelumnya untuk menemukan faktor kemunduran atau apa-apa yang diperkirakan dapat menjadi penunda atau penahan dari pelatihan. Dan kemudian strategi ini diterapkan pada kegiatan tersebut untuk melihat keefektifannya.
Lalu apa yang dapat menjadi ukuran suatu pelatihan menjadi efektif atau tidak? Tidak semua Outbound Management Training (OMT) dapat diukur. Karena pada penerapannya atau populernya, kegiatan tersebut hanya sebagai refreshing atau remotivasi bebas dan tidak memerlukan pengukuran.
Namun bagi kalangan psikologi terapan, tingkat efektif suatu kegiatan harus ada ukuran. Dan biasanya mereka memadukan suatu modul design dengan pre-test dan post-test. Inilah yang disebut Pelatihan terukur, karena di luar konteks ini, kegiatan yang tidak memiliki daya ukur untuk mengetahui tingkat keefektifannya, disebut sebagai pelatihan tak terukur atau bahkan hanya fun games biasa.
Setiap pelatihan terukur dan pelatihan tak terukur dapat diaplikasikan ke dalam pelaksanaan sbb:
- 3 hari 2 malam
- 2 hari 1 malam
- 1 (one) day trip
Setiap pelatihan / OMT sudah termasuk modul design (customize), penginapan, transportasi, konsumsi, dokumentasi, sertifikat, dan report (kecuali fun games).